bahasa batak anggota tubuh


Judul : bahasa batak anggota tubuh
link : bahasa batak anggota tubuh


bahasa batak anggota tubuh

horas halak batak , maupun yang tidak batak, kali ini kita akan membahas tentang anggota tubuh kita. Pasti diantara kita ada yang tidak mengetahui bahasa batak dari anggota tubuh , namun banyak juga sih yang mengetahui nya. Maka dari itu disini kita akan membahas nya.banyak yang mengatakan bahasa batak itu kasar katanya wahh keterlaluan tapi memang ia juga sih hahahha. Namun jangan salah loh bahasa batak juga memiliki bahasa halus, apalagi dalam menyebutkan organ tubuh. Organ tubuh adalah jaringan jaringan yang ada dalam tubuh yang memiliki fungsi .

Berikut ini bahasa batak anggota tubuh yang halus dan juga bahasa batak yang pasaran atau sering digunakan suku batak.yang harus diketahui generasi muda dari bangso batak.

bahasa bataknya kaki adalah pat


1. Kaki bahasa halusnya “simanjojak “ namun bahasa kasarnya “pat”
Kaki dalam bahasa batak pada zaman dahulu atau dikatakan tok itu adalah “simanjojjak “, namun orang batak pada saat ini sering mengungkapapkan “pat”
Kalau bapak saya yang lahiran 45 sering mengungkapkan kalimat
“ Langkahon simanjojak mi parjolo “awalnya saya bingung eh rupanya itu sama pengertian nya dengan “pat” atau kaki

2. Tangan bahasa halusnya “sipangido “ namun bahasa kasarnya “tangan” .
Tangan bahasa kasarnya tetap juga tangan namun bahasa halusnya ini Biasanya diungkapkan pada orang tua dulu kalau sekarang ini orang batak sering mengungkapkan “tangan”

3. Kepala bahasa halusnya “simanjujung “ namun bahasa kasarnya “ulu”
Walau kasar tapi tetap saja orang menggunakan kata ulu ini untuk menungkapkan kepala. Namun bahasa halusnya itu lebih enak dipakai juga sih dan ngan berkesan kasar kan hehehhe.

4. perut bahasa halusnya “siubeon “ namun bahasa kasarnya “butuha”
saat bapak saya waktu itu sakit perut beliau mengungkapkan” haccit siubeonku inang” , saya saat itu sangat bingung apa itu yah. Dengan ngak malunya saya bertanya siubeon itu apa . saat itu juga bapak menyebutkan “butuha” alamak ,. Kalau itu orang lain pasti saya malu kan. Ini untuk berbagi pengalaman aja sih biar kita orang batak mengetahuinya

5. hidung bahasa halusnya “simanganggo“ namun bahasa kasarnya “igung”
contoh kalimat yang menggunakan hidung “ naung bohado nuaeng parnianggoanmu “ itu mengartikan penciuman dari hidung.

6. rambut bahasa halusnya “sitarupon “ namun bahasa kasarnya “obuk”
7. lidah bahasa halusnya “Simarhuat “ namun bahasa kasarnya “dila”
8. tubuh, daging bahasa halusnya “Simangarudok “ namun bahasa kasarnya “pamatang”
9. telinga bahasa halusnya “Simanangi, sipareon “ namun bahasa kasarnya “pinggol”. Namun ketika ada yang mengungkapkan yang mengatakan parbinegean itu berarti pendengaran dari telinga
10. pinggang bahasa halusnya “Siholtingon “ namun bahasa kasarnya “gonting”
namun dengan aksen bataknya gonting ini kerap dibaca “gotting”

11. bahu, pundak bahasa halusnya “Sitangkingon “ namun bahasa kasarnya “abara”
12. mulut bahasa halusnya “Simangkudap “ namun bahasa kasarnya “baba”
13. gigi bahasa halusnya “gugut “ namun bahasa kasarnya “ngingi, ipon”
14. mata bahasa halusnya “Simalolong, simanonggor “ namun bahasa kasarnya “mata”
15. bibir bahasa halusnya “Sitalbeon “ namun bahasa kasarnya “bibir”
16. pantat bahasa halusnya “Siamburuk “ namun bahasa kasarnya “tambon” namun biasanya dibaca dengan “tabbon”

17. jari – jari bahasa halusnya “Sirimpuron “ namun bahasa kasarnya “jari jari ”
18. kuku bahasa halusnya “Sisilon “ namun bahasa kasarnya “Sisilon”
19. kemaluan (wanita) bahasa halusnya “Situmeok “ namun bahasa kasarnya “hamailaan”
20. kemaluan (pria) bahasa halusnya “Situmorjok “ namun bahasa kasarnya “hamailaan”

bukan cuman dalam organ tubuh diungkapkan bahasa halus namun dalam bahasa halus juga sering digunakan suku batak untuk mangandung. Mangandung ya bukan mengandung. Andung atau andung – andung adalah senandung hati , ratapan jeritan tangisan yang sering diungkapkan dalam syair dan spontan dalam lagu yang diungkapkan dengan perasaan yang sanggat mendalam. Andung andung ini diungkapkan ketika berduka cita, kematian dari orang yang dicintai atau keluarga sanak saudara, karena perpisahan atau putus cinta atau bisa karena meratapi nasibnya yang tidak baik atau malang.